13 April 2021

Mengenang 40 Hari Ibu di Panggil Tuhan

 

Hari ini, 13 April 2021  tepat 40 hari yang lalu Ibu menghadap Bapa, malam ini adalah peringatan 40 hari perhitungan secara jawanya.

Ya, Ibu menghembuskan nafas terakhirnya tanggal 6 Maret 2021 yang lalu.

Sedih pasti, kehilangan pasti. Ibu menderita sakit sudah selama 1 tahun.

Satu tahun yang lalu, Ibu operasi kanker payudara, tepatnya tanggal 22 Februari 2020. Setelah operasi pengangakatan, Ibu menjalani kemoterapi dan juga radioterapi. Sekitar November 2020 kanker payudara dinyatakan sembuh dan bersih. Kami sekeluarga besar, senang bukan main. Harapan – harapan muncul agar Ibu bisa kembali menjalani aktivitas seperti sediakala. Akan tetapi, akhir Januari Ibu mengalami kesakitan di bagian perut kanan atas, setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa kemungkinan kanker sudah menjalr ke liver. Duh, sedih sekali...bahkan Ibu juga sering merasakan nyeri yang sangat di bagian livernya tersebut.

Yah, itu tadi cerita singkat sakitnya Ibu selama 1 tahun belakangan ini

Saat hari H meninggalnya Ibu, kami sekeluarga berusaha untuk tegar, sedikit mungkin untuk mengeluarkan air mata kami. Ya, kami keluarga inti, mencoba untuk saling menguatkan, agar kami semua bisa tegar menghadapi kepergian Ibu yang sangat kami sayangi dan kami cintai.

Dan mungkin akan terlihat seperti kami kok biasa saja ditinggal pergi Ibu. Ya, hal itu karena Bapak berulang kami mengatakan kepada kami, terutama anak- anak perempuannya, bahwa Ibu dipanggil Tuhan adalah suatu hal yang harus di amini, karena tujuan hidup kita adalah “pulang ke rumah Bapa”. Saat kita dipanggil-Nya, maka kita selayaknya berbahagia. Baiklah, kami mencoba untuk setegar mungkin menjalani seluruh prosesi pemakaman tanpa tangis yang menderu. Akan tetapi, pasti di dalam hati kami semua, kami sangat kehilangan sosok Ibu.

Kalau aku pribadi, rasanya sedih banget, apalagi saat sedang sendiri terkadang teringat Ibu, terkadang rasanya pengen nangis, tak jarang juga tiba-tiba mata sudah berlinang, tapi tetap harus ditahan, misal saat kerjaan di kantor tidak terlalu sibuk, saat sendirian di ruangan, bahkan terkadang saat nyetir kendaraan.

Yah, aku termasuk tipe orang yang melow, gampang nangis, gampang sedih...meskipun terkadang harus sekuat tenaga untuk menahannya. Mungkin yang ada di sekitarku bisa tau, jika tiba-tiba ngga ada hujan ngga ada angin, diem-diem trus tau-tau jadi kayak orang pilek, berarti aku habis nangis ditahan, hehe...gpp, pura-pura ngga tau aja ya..dah, diemin aja, ntar juga hilang sendiri air matanya.

Kadang juga aku sedih, sudah ngga ada lagi yang manggil aku dengan panggilan “NIN”, dulu Ibu sering panggil aku dengan panggilan itu, ya, hanya Ibu yang panggil aku begitu...kalau kakak laki-lakiku malah di panggil “NON” hehehe, mas inget ngga panggilan itu?

Sosok Ibuku itu, sukanya beli-beliin atau belanjain anak dan cucu-cucunya...kadang sampai ngga enak hati sendiri, jadi kalau mudik atau pulang ke rumah Ibu dan Bapak itu, berangkat mobil biasa aja, pulangnya pasti jadi penuh, hehe...banyak hal lagi yang sangat menyenangkan bersamanya

Sudah 40 hari, kami kehilanganmu... I miss U Mom

Terima kasih aku sungguh bahagia dan bangga menjadi anakmu selama 37 tahun ini, terima kasih sudah menjadi Ibu dan Uti yang terbaik buat kami, terima kasih sudah banyak hal yang kau ajarkan padaku, terima kasih kenangan-kenangan yang indah selama kita bersama.

Berbahagialah di surga, sungkem untuk simbah putri dan simbah kakung, serta saudara-saudara yang sudah terlebih dahulu dipanggil...

Kami semua menyayangimu....Love U Mom....



Our Journey

Daisypath Anniversary tickers