Ehmmm keren n cantik ya namanya???nah Adik Kristo kayaknya kena neh penyakit...neh mukanya merah2 setelah bbrp hari yg lalu demam sampe 39.5 derajat celcius..yg merah2 muka, leher, punggung sama dada..
trus gooling2 n dapet info dari Ayahbunda , Parenting dan blognya tetangga, trus ku tata2 ulang, jadinya ini neh...monggo disimak :
Roseola infantum adalah penyakit infeksi pada bayi
yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit
seperti bunga mawar (sehingga disebut roseola). Infeksi ini kebanyakan
diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun. Akan tetapi, angka
kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi umur 6-12 bulan.
Ulah virus.
Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit
ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus
herpes tipe 6 (HHV-6). Penularan penyakit ini biasanya akibat terkena
percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya ketika
Anda membawa bayi periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi
yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala.
Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.
- Demam
antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga,
demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak
bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
- Ruam kemerahan muncul
setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada
bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah
atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan
terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah
warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu
1-2 minggu.
- Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
- Komplikasi.
Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul –meski sangat jarang
terjadi– adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput
otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat
seperti radang paru (pneumonia), yang dapat berakibat fatal.
Bedanya dengan campak. Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.
Atasi dengan:
- Turunkan
demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti
asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup.
Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu
timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
- Kompres
si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat.
Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol.
Juga, jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
- Beri banyak
cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat.
Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam,
cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
- Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
- Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau
sixth disease.
Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan
lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki
gejala serupa itu adalah campak (penyakit 1), penyakit
Dukes (penyakit 2), campak Jerman (penyakit 3), penyakit
Scarlet (penyakit 4), dan
eritrema infeksiosum (penyakit 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.